Tuesday, 25 October 2016

TUGAS MEREVIEW JURNAL



MATA KULIAH TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI
TUGAS MEREVIEW JURNAL
Oleh
Nur Fitria Permatasari
3TA01/18314158

Nama Penulis      : Reska Ayu Yuniar M, Raisha El Kahira, Ismiyati, Bagus Hario Setiadji
Nama Jurnal        : Analisis Efektivitas Ruang Henti Khusus Sepeda Motor pada Simpang Bersinyal di Kota Semarang

TAHAP-TAHAP PENELITIAN
1.         Tahap Perencanaan
            1.1.      Penentuan Judul
Judul yang diambil oleh penulis adalah Analisis Efektivitas Ruang Henti Khusus Sepeda Motor pada Simpang Bersinyal di Kota Semarang.

            1.2.      Latar Belakang Masalah
Permasalahan yang dijelaskan pada jurnal ini yaitu ketika  pada saat fase hijau, sepeda motor berebut untuk keluar dari persimpangan untuk melanjutkan perjalanan. Pergerakan sepeda motor tersebut menimbulkan konflik dengan mobil ataupun dengan sesama sepeda motor yang berebut keluar simpang.
Penulis juga mengulas tentang permasalahan pertumbuhan kepemilikan sepeda motor di Indonesia yang  mencapai 60 juta unit dengan proporsi 83% dibandingkan dengan jenis kendaraan lain (Helmi, 2015). Sepeda motor sendiri merupakan kendaraan bermotor terkecil yang mempunyai mobilitas dan manuver pergerakan yang tinggi. Jika dibandingkan dengan kendaraan lain, sepeda motor merupakan kendaraan yang paling efisien untuk melintasi jalanan kota yang macet.

            1.3.      Perumusan Masalah
Perumusan Masalah yang ada pada penulisan ini adalah sebagai berikut:
a.       Sudah optimalkah penggunaan Ruang Henti Khusus (RHK) sepeda motor di Jalan Pahlawan, Jalan Sultan Agung dan Jalan Brigjend Sudiarto?
b.      Apa saja hal yang perlu diperhatikan untuk pengoptimalan penggunaan Ruang Henti Khusus (RHK) sepeda motor?

            1.4.      Penentuan Batasan Masalah
Agar penggunaan Ruang Henti Khusus  RHK lebih optimal seharusnya dalam pemilihan lokasi yang akan diberlakukan Ruang Henti Khusus (RHK) mengacu pada aturan yang berlaku.

            1.5.      Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk menganalisis efektivitas Ruang Henti Khusus (RHK) sepeda motor pada persimpangan dengan karakteristik yang berbeda di Kota Semarang.

            1.6.      Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara survey lapangan, dimana penulis melakukan simulasi Ruang Henti Khusus (RHK) pada tiga buah lengan simpang bersinyal di Kota Semarang yang belum memberlakukan Ruang Henti Khusus  (RHK).

             1.7.      Sistematika Penulisan
Sistematika yang ada pada penulisan ini adalah sebagai berikut:
a.       Judul Jurnal
b.      Nama Penulis
c.       Unit Kerja dan Alamat Lengkap
d.      Abstrak
e.       Pendahuluan
f.       Kriteria Kebutuhan RHK Sepeda Motor
g.      Tipikal Desain RHK Sepeda Motor
h.      Metodologi
i.        Kondisi Wilayah Penelitian
j.        Analisis dan Pembahasan
k.      Kesimpulan dan Saran
l.        Daftar Pustaka

            1.8.      Jadwal Rencana Kegiatan
Jadwal rencana kegiatan yang ada pada penulisan ini adalah sebagai berikut:
a.       Survey Lapangan
b.      Studi Literatur
c.       Pengumpulan Data
d.      Menganalisis Data
e.       Membuat Kesimpulan dan Saran

2.         Tahap Pelaksanaan
            2.1.      Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada jurnal ini adalah melalui dokumen tertulis maupun elekronik dari lembaga dan institusi atau bisa disebut data sekunder. Dokumen diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang lain. Serta data yang didapat dari survey lapangan yaitu data primer.

            2.2.      Pengolahan Data
Setelah data-data berhasil dikumpulkan, penulis menguji keadaan jalan yang menggunakan RHK beserta simulasi dan keadaan jalan yang tidak menggunakan RHK. Hasil dari tahap pengolahan data akan dianalisis sesuai pada flowchart yang ada.

            2.3.      Analisis Data
Berikut ini adalah beberapa analisa yang datanya akan diolah, yaitu:
a.       Analisis dengan uji hipotesis perbandingan
b.      Analisis prosentasi keterisian Ruang Henti Khusus  (RHK) dan panjang antrian

  Tabel 12. Hasil analisis dan evaluasi




Lokasi Penelitian








Parameter
Jalan
Jalan
Jalan

Sultan
Brigjend




Pahlawan




Agung
Sudiarto






Geometri

Menanjak
Menanjak
Landai

Jumlah Lengan Simpang
4
3
3

Jumlah Lajur
4, 1 LTOR
2, 1LTOR
2 , 1 LTOR

Panjang Antrian Rata-
Sebelum ada RHK
45,61
29,66
58,08

Rata Pagi dan Sore (m)

Sesudah Ada RHK
36,11
18,38
54,48

Prosentase Keterisian

Sepeda Motor di RHK
53
27,99
54


Hanya Sepeda Motor di




RHK (%)

25,20
5,43
0

RHK






Prosentase

Prosentase Maksimum
252,94
80,00
155,95

Perubahan Volume


Prosentase Minimum
-46,94
-48,78
-38,57

Sepeda Motor Saat


Prosentase Rata-rata
35,86
2,40
42,85

Fase Merah (%)













T Hitung (α = 5 %)
-0,673
-4,510
-3,142

Uji Hipotesis


T α
2,012
1,989
2,012

Perbandingan


Analisis Hipotesis
Ho
Ho ditolak
Ho ditolak




diterima




















Sumber: Tugas Akhir Analisis Efektivitas Ruang Henti Khusus Sepeda Motor pada Simpang Bersinyal di Kota Semarang, 2016
                       
            2.4.      Penafsiran Hasil Analisis Data
Berdasarkan analisis efektivitas Ruang Henti Khusus (RHK) dengan uji hipotesis perbandingan pada Jalan Pahlawan, Jalan Sultan Agung dan Jalan Brigjend Sudiarto dapat disimpulkan bahwa:
1.    RHK memperbanyak volume kendaraan yang lepas saat fase hijau pada Jalan Pahlawan, Jalan Sultan Agung dan Jalan Brigjend Sudiarto.
2.    Penerapan RHK pada Jalan Pahlawan, Jalan Sultan Agung dan Jalan Brigjend Sudiarto dapat mengurangi panjang antrian.
3.    Penerapan RHK pada Jalan Pahlawan, Jalan Sultan Agung, dan Jalan Brigjend Sudiarto apabila hasil penelitian dilihat secara keseluruhan belum terlihat optimal penggunaannya. Hal itu dikarenakan kondisi geometrik yang berbeda di ketiga persimpangan yaitu menanjak pada Jalan Pahlawan dan Jalan Sultan Agung sedangkan Jalan Brigjend Sudiarto mempunyai kondisi geometrik yang landai, lebar lajur yang tidak sama persis diketiga lokasi studi, keberadaan pulau jalan, dan terdapat lajur belok kiri langsung.
4.    Prosentase keterisian RHK untuk Jalan Pahlawan, Jalan Sultan Agung, dan Jalan Brigjend Sudiarto masih rendah. Hal itu dikarenakan kurangnya sosialisasi pada saat akan dilaksanakan simulasi RHK dan kondisi geometrik yang menanjak pada Jalan Pahlawan dan Jalan Sultan Agung sehingga jarak sepeda motor yang berhenti lebih panjang dari pada Jalan Brigjend Sudiarto yang kondisi geometriknya landai. Selain itu, masih banyak pengguna jalan yang belum mengerti tentang fungsi dan keberadaan RHK itu sendiri. 


TUGAS MEREVIEW JURNAL
Oleh
Nur Fitria Permatasari
3TA01/18314158

Nama Penulis      : Arifin Dian Wardhanto, Ilham Chandra Feriawan, Djoko Purwanto, Kami Hari Basuki

Nama Jurnal        : Analisa Tata Ruang Parkir dan Manuver Kendaraan Berat Angkutan Barang pada Jembatan Timbang Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014

TAHAP-TAHAP PENELITIAN
1.         Tahap Perencanaan
            1.1.      Penentuan Judul
Judul yang diambil oleh penulis adalah Analisa Tata Ruang Parkir dan Manuver Kendaraan Berat Angkutan Barang pada Jembatan Timbang Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014.

            1.2.      Latar Belakang Masalah
Kendaraan berat angkutan barang merupakan salah satu media transportasi yang membantu manusia untuk kegiatan transportasi barang. Fasilitas yang digunakan oleh pemerintah dalam rangka pengawasan terhadap angkutan barang tersebut adalah jembatan timbang. Saat ini, pemerintah telah mengeluarkan peraturan terbaru sebagai standar pengoperasian jembatan timbang, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014, yang memuat ketentuan kewajiban penurunan kelebihan muatan bagi setiap kendaraan apabila terjadi pelanggaran berat muatan melebihi 5% dari daya angkut kendaraan yang ditetapkan dalam buku uji, sehingga jembatan timbang harus mampu memberikan pelayanan yang dapat memenuhi ketentuan tersebut.

            1.3.      Perumusan Masalah
Perumusan Masalah yang ada pada penulisan ini adalah sebagai berikut:
a.       Apa kendala yang dihadapi dalam mengaplikasikan peraturan pemerintah tentang adanya ketentuan kewajiban penurunan kelebihan muatan?
b.      Bagaimana dampak dari adanya kewajiban menurunkan kelebihan muatan?
c.       Apa saja fasilitas yang dibutuhkan dalam mengaplikasikan ketentuan kewajiban penurunan di jembatan timbang?

            1.4.      Penentuan Batasan Masalah
Di dalam penelitian ini dilakukan analisa kebutuhan ruang parkir dan manuver kendaraan. Analisa kebutuhan ruang parkir menggunakan metode perhitungan berdasarkan data pemeriksaan muatan pada jembatan timbang milik Dishubkominfo Jateng. Sedangkan analisa kebutuhan ruang manuver untuk kendaraan menggunakan metode simulasi pergerakan kendaraan dengan memakai software Vehicle Tracking.

            1.5.      Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tata ruang parkir yang tepat pada jembatan timbang, sebagai salah satu fasilitas untuk mendukung Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014, yang memuat ketentuan penurunan kelebihan muatan bagi setiap kendaraan yang mengalami pelanggaran kelebihan muatan di atas 5%.

            1.6.      Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penulisan studi adalah sebagai berikut:
a.       Survey pendahuluan
b.      Studi Pustaka

            1.7.      Sistematika Penulisan
Sistematika yang ada pada penulisan ini adalah sebagai berikut:
a.       Judul Jurnal
b.      Nama Penulis
c.       Unit Kerja dan Alamat Lengkap
d.      Abstrak
e.       Pendahuluan
f.       Permasalahan
g.      Metodologi
h.      Pembahasan
i.        Kesimpulan dan Saran
j.        Daftar Pustaka

            1.8.      Jadwal Rencana Kegiatan
Analisa tata ruang parkir dan manuver untuk Jembatan Timbang Tanjung dan Toyoga diawali dengan tahapan persiapan yaitu:
1.  Survey pendahuluan ke lokasi perencanaan untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi di lapangan,
2.       melakukan studi pustaka mengenai teori parkir dan manuver.
3.      mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk perencanaan.

2.         Tahap Pelaksanaan
            2.1.      Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada jurnal ini adalah melalui dokumen tertulis maupun elekronik dari lembaga dan institusi atau bisa disebut data sekunder. Dokumen diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang lain. Serta data yang didapat dari survey lapangan yaitu data primer.

            2.2.      Pengolahan Data
Setelah data-data berhasil dikumpulkan, penulis akan menganalisis data-data dengan cara melakukan perhitungan dan pertimbangan dengan kondisi lapangan.

            2.3.      Analisis Data

Berikut ini adalah analisa yang dilakukan setelah mendapatkan data:
1.      Analisa Kebutuhan Ruang Parkir
2.      Analisa Satuan Ruang Parkir
3.      Analisa Ketersediaan Ruang Parkir
4.      Analisa Sudut Belok Ban dan Sudut Belok Kemudi Kendaraan
5.    Analisa Konfigurasi Ruang Parkir dan Manuver Perancangan Standar Layout Parkir Untuk Jembatan Timbang di Indonesia.


2.4.    Penafsiran Hasil Analisis Data
                    Dari hasil analisa yang dilakukan, terdapat perbedaan hasil kinerja dari masing-masing sumber data, baik milik Dishubkominfo maupun Bina Marga Jawa Tengah, dimana data jumlah truk milik Dishubkominfo lebih kecil dibandingkan data Bina Marga.


LINK JURNAL 2

 

TUGAS MEREVIEW JURNAL
Oleh
Nur Fitria Permatasari
3TA01/18314158

Nama Penulis      : Hana Umayektinisa, Niken Ajeng S.P., Suharyanto, Sumbogo Pranoto
Nama Jurnal        : Pengaruh Sedimentasi pada Kinerja Pengoperasian Waduk Serbaguna Wonogiri

TAHAP-TAHAP PENELITIAN
1.         Tahap Perencanaan
            1.1.      Penentuan Judul
                                   Judul yang diambil oleh penulis adalah Pengaruh Sedimentasi pada Kinerja Pengoperasian Waduk Serbaguna Wonogiri

            1.2.      Latar Belakang Masalah
                           Pengoperasian waduk tidak dapat dihindarkan dari masalah sedimentasi. Hal tersebut terjadi karena secara alami bahan angkutan sedimen di sungai akan tertampung dan terendapkan di dalam waduk akibat adanya bendungan. Namun tidak semua sedimen yang terendap di waduk akan langsung masuk pada tampungan mati (dead storage), sebagian sedimen yang bergradasi besar akan mengendap pada tampungan efektif. Telah banyak penelitian dan upaya untuk mengurangi pengaruh sedimentasi waduk. Akan tetapi, masih sedikit (jika ada) penelitian mengenai pengaruh dari sedimentasi waduk pada kinerja pengoperasian waduk. Dalam penelitian mengenai pengaruh sedimentasi pada kinerja pengoperasian waduk single purpose disimpulkan bahwa pengaruh sedimentasi tidak signifikan. Oleh karenanya, dalam penelitian ini dilakukan penelitian mengenai pengaruh sedimentasi pada kinerja operasional waduk serbaguna. Penelitian ini dilakukan dengan simulasi pengoperasian waduk dengan berbagai pola operasi dan kondisi sedimentasi.

            1.3.      Perumusan Masalah
            Perumusan Masalah yang ada pada penulisan ini adalah berapa besar sedimen yang terendap dalam Waduk Wonogiri yang berasal dari Sungai Keduang, Sungai Tirtomoyo, Sungai Temon, Sungai Bengawan Solo dan Sungai Wuryantoro.                                                     
            1.4.      Penentuan Batasan Masalah
1.      Simulasi pengoperasian waduk pada berbagai kondisi sedimentasi yaitu pada umur waduk 0, 25, 34 dan 35 tahun.
2.      Simulasi pengoperasian waduk dengan menggunakan pola operasi eksisting, SOP, dan rule curve.
3.      Analisa komparasi kinerja pengoperasian waduk yaitu keandalan, kelentingan dan kerawanan.

            1.5.      Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sedimentasi pada kinerja pengoperasian Waduk Serbaguna Wonogiri dengan melakukan simulasi pengoperasian waduk dengan berbagai pola operasi dan kondisi sedimentasi.

            1.6.      Metode Pengumpulan Data
                        Mengumpulkan data primer dan data sekunder:
a.       Data untuk simulasi waduk adalah sebagai berikut: data karakteristik waduk, data inflow waduk, data pelepasan air waduk, data pengoperasian waduk. Realisasi penanaman, data hujan, data meteorologi, data kebutuhan air (air irigasi, air baku, air industri, dan PLTA), kurva elevasi-volume tampungan-luas genangan untuk umur waduk 0 tahun, 25 tahun dan 34 tahun serta data lainnya.
b.      Data untuk analisa sedimen adalah sebagai berikut: peta topografi daerah tangkapan waduk, data hujan, data jenis tanah, data tata guna lahan, data debit sungai, data konsentrasi sedimen melayang, data uji soil test, data uji grain size, dan data lainnya.
             

            1.7.      Sistematika Penulisan
            Sistematika yang ada pada penulisan ini adalah sebagai berikut:
a.       Judul Jurnal
b.      Nama Penulis
c.       Unit Kerja dan Alamat Lengkap
d.      Abstrak
e.       Pendahuluan
f.       Penentuan Pola Operasi Waduk
g.      Kinerja Pengoperasian Waduk
h.      Erosi
i.        Sedimentasi
j.        Metode Penelitian
k.      Hasil dan Pembahasan
l.        Kesimpulan dan Saran
m.    Daftar Pustaka

            1.8.      Jadwal Rencana Kegiatan
Langkah – langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1.      Mengumpulkan data primer dan data sekunder
2.      Analisa erosi dengan metode USLE dan analisa sedimentasi dengan metode nisbah pelepasan sedimen dan hasil pengukuran lapangan
3.      Membuat kurva elevasi-volume tampungan-luas genangan berdasarkan analisa sedimentasi
4.      Melakukan simulasi pengoperasian waduk berdasarkan data eksisting menggunakan pola operasi Eksisting, SOP dan Rule Curve
5.      Analisa kinerja waduk
6.      Kinerja pengoperasian pelepasan eksisting dibandingkan dengan kinerja simulasi lainnya (SOP dan Rule Curve) untuk mengetahui pola operasi dengan kinerja terbaik.
7.      Lalu dilakukan simulasi kembali menggunakan pola operasi dengan kinerja terbaik untuk tahun ke-0, ke-25, ke-34, dan ke-35 agar dapat dilihat kinerja waduk awal pengoperasian sampai sekarang.
8.      Analisa kinerja waduk

2.         Tahap Pelaksanaan
            2.1.      Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada jurnal ini adalah melalui dokumen tertulis maupun elekronik dari lembaga dan institusi atau bisa disebut data sekunder. Dokumen diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang lain. Serta data yang didapat dari survey lapangan yaitu data primer.

            2.2.      Pengolahan Data
Setelah data-data berhasil dikumpulkan, penulis akan menganalisis data-data dengan cara melakukan perhitungan dan pertimbangan dengan kondisi lapangan.

            2.3.      Analisis Data
Berikut ini adalah analisa yang dilakukan setelah mendapatkan data:
a.       Analisa erosi dengan metode USLE
b.      Analisa sedimentasi dengan metode nisbah pelepasan sedimen
c.       Analisa kinerja waduk dari hasil pengukuran lapangan

            2.4.      Penafsiran Hasil Analisis Data
Besar sedimen yang terendap dalam Waduk Wonogiri yang berasal dari Sungai Keduang, Sungai Tirtomoyo, Sungai Temon, Sungai Bengawan Solo dan Sungai Wuryantoro adalah 4.170.436,19 ton/tahun. Hasil simulasi pengoperasian waduk dengan berbagai pola operasi dan sedimentasi menunjukkan berpengaruh atau tidaknya sedimentasi terhadap kinerja waduk. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pola operasi terbaik untuk Waduk Wonogiri adalah pola operasi baku (SOP) dan besar pengaruh sedimentasi waduk serbaguna terhadap kinerja waduk cukup kecil yaitu kurang dari 25% terhadap kinerja awal operasi waduk. Walaupun pengaruh sedimentasi kecil, upaya pengendalian sedimentasi tetap diperlukan karena sedimentasi akan terus ada.






  
 


No comments:

Post a Comment