MATA KULIAH TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI
TUGAS MEREVIEW JURNAL
Oleh
Nur Fitria Permatasari
3TA01/18314158
Nama Penulis : Reska Ayu Yuniar M, Raisha El Kahira,
Ismiyati, Bagus Hario Setiadji
Nama Jurnal : Analisis Efektivitas Ruang Henti
Khusus Sepeda Motor pada Simpang Bersinyal di Kota Semarang
TAHAP-TAHAP
PENELITIAN
1.
Tahap
Perencanaan
1.1. Penentuan Judul
Judul yang diambil oleh
penulis adalah Analisis Efektivitas Ruang Henti Khusus Sepeda Motor pada
Simpang Bersinyal di Kota Semarang.
1.2. Latar Belakang
Masalah
Permasalahan yang
dijelaskan pada jurnal ini yaitu ketika
pada saat fase hijau, sepeda motor berebut untuk keluar dari
persimpangan untuk melanjutkan perjalanan. Pergerakan sepeda motor tersebut
menimbulkan konflik dengan mobil ataupun dengan sesama sepeda motor yang
berebut keluar simpang.
Penulis juga mengulas
tentang permasalahan pertumbuhan
kepemilikan sepeda motor di Indonesia yang
mencapai 60 juta unit dengan proporsi 83% dibandingkan dengan jenis
kendaraan lain (Helmi, 2015). Sepeda motor sendiri merupakan kendaraan bermotor
terkecil yang mempunyai mobilitas dan manuver pergerakan yang tinggi. Jika
dibandingkan dengan kendaraan lain, sepeda motor merupakan kendaraan yang
paling efisien untuk melintasi jalanan kota yang macet.
1.3. Perumusan Masalah
Perumusan Masalah yang ada pada penulisan
ini adalah sebagai berikut:
a.
Sudah optimalkah
penggunaan Ruang Henti Khusus (RHK) sepeda motor di Jalan
Pahlawan, Jalan Sultan Agung dan Jalan Brigjend Sudiarto?
b.
Apa saja hal
yang perlu diperhatikan untuk pengoptimalan penggunaan Ruang Henti Khusus (RHK)
sepeda motor?
1.4. Penentuan
Batasan Masalah
Agar
penggunaan Ruang Henti Khusus RHK lebih optimal seharusnya dalam pemilihan lokasi yang akan
diberlakukan Ruang Henti Khusus (RHK) mengacu pada aturan yang berlaku.
1.5. Tujuan dan
Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini
dilakukan untuk menganalisis efektivitas Ruang Henti Khusus (RHK) sepeda motor
pada persimpangan dengan karakteristik yang berbeda di Kota Semarang.
1.6. Metode
Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan
dengan cara survey lapangan, dimana penulis melakukan simulasi Ruang Henti Khusus (RHK) pada tiga buah lengan simpang bersinyal di Kota Semarang yang
belum memberlakukan Ruang Henti
Khusus (RHK).
1.7. Sistematika
Penulisan
Sistematika
yang ada pada penulisan ini adalah sebagai berikut:
a.
Judul Jurnal
b.
Nama Penulis
c.
Unit Kerja dan
Alamat Lengkap
d.
Abstrak
e.
Pendahuluan
f. Kriteria Kebutuhan RHK Sepeda Motor
g. Tipikal Desain RHK Sepeda Motor
h.
Metodologi
i.
Kondisi Wilayah
Penelitian
j.
Analisis dan
Pembahasan
k.
Kesimpulan dan
Saran
l.
Daftar Pustaka
1.8. Jadwal Rencana
Kegiatan
Jadwal rencana
kegiatan yang ada pada penulisan ini adalah sebagai berikut:
a.
Survey Lapangan
b.
Studi Literatur
c.
Pengumpulan Data
d.
Menganalisis
Data
e.
Membuat
Kesimpulan dan Saran
2.
Tahap
Pelaksanaan
2.1. Pengumpulan Data
Metode yang digunakan
dalam pengumpulan data pada jurnal ini adalah melalui dokumen tertulis maupun
elekronik dari lembaga dan institusi atau bisa disebut data sekunder. Dokumen
diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang lain. Serta data yang didapat
dari survey lapangan yaitu data primer.
2.2. Pengolahan Data
Setelah data-data
berhasil dikumpulkan, penulis menguji keadaan jalan yang menggunakan RHK
beserta simulasi dan keadaan jalan yang tidak menggunakan RHK. Hasil dari tahap
pengolahan data akan dianalisis sesuai pada flowchart yang ada.
2.3. Analisis Data
Berikut ini adalah
beberapa analisa yang datanya akan diolah, yaitu:
a.
Analisis dengan
uji hipotesis perbandingan
b.
Analisis
prosentasi keterisian Ruang Henti Khusus (RHK) dan panjang antrian
Tabel 12. Hasil
analisis dan evaluasi
Lokasi
Penelitian
|
|||||||||||
Parameter
|
Jalan
|
Jalan
|
Jalan
|
||||||||
Sultan
|
Brigjend
|
||||||||||
Pahlawan
|
|||||||||||
Agung
|
Sudiarto
|
||||||||||
Geometri
|
Menanjak
|
Menanjak
|
Landai
|
||||||||
Jumlah Lengan
Simpang
|
4
|
3
|
3
|
||||||||
Jumlah Lajur
|
4, 1 LTOR
|
2, 1LTOR
|
2 , 1 LTOR
|
||||||||
Panjang
Antrian Rata-
|
Sebelum
ada RHK
|
45,61
|
29,66
|
58,08
|
|||||||
Rata Pagi dan
Sore (m)
|
Sesudah Ada
RHK
|
36,11
|
18,38
|
54,48
|
|||||||
Prosentase
Keterisian
|
Sepeda Motor di RHK
|
53
|
27,99
|
54
|
|||||||
Hanya Sepeda Motor di
|
|||||||||||
RHK (%)
|
25,20
|
5,43
|
0
|
||||||||
RHK
|
|||||||||||
Prosentase
|
Prosentase Maksimum
|
252,94
|
80,00
|
155,95
|
|||||||
Perubahan Volume
|
Prosentase Minimum
|
-46,94
|
-48,78
|
-38,57
|
|||||||
Sepeda Motor Saat
|
Prosentase Rata-rata
|
35,86
|
2,40
|
42,85
|
|||||||
Fase Merah (%)
|
|||||||||||
T
Hitung (α = 5 %)
|
-0,673
|
-4,510
|
-3,142
|
||||||||
Uji Hipotesis
|
T α
|
2,012
|
1,989
|
2,012
|
|||||||
Perbandingan
|
Analisis
Hipotesis
|
Ho
|
Ho ditolak
|
Ho ditolak
|
|||||||
diterima
|
|||||||||||
Sumber:
Tugas Akhir Analisis Efektivitas Ruang Henti Khusus Sepeda Motor pada Simpang
Bersinyal di Kota Semarang, 2016
2.4. Penafsiran Hasil
Analisis Data
Berdasarkan analisis
efektivitas Ruang Henti Khusus (RHK) dengan uji hipotesis perbandingan pada
Jalan Pahlawan, Jalan Sultan Agung dan Jalan Brigjend Sudiarto dapat
disimpulkan bahwa:
1. RHK
memperbanyak volume kendaraan yang lepas saat fase hijau pada Jalan Pahlawan,
Jalan Sultan Agung dan Jalan Brigjend Sudiarto.
2. Penerapan
RHK pada Jalan Pahlawan, Jalan Sultan Agung dan Jalan Brigjend Sudiarto dapat
mengurangi panjang antrian.
3. Penerapan
RHK pada Jalan Pahlawan, Jalan Sultan Agung, dan Jalan Brigjend Sudiarto
apabila hasil penelitian dilihat secara keseluruhan belum terlihat optimal
penggunaannya. Hal itu dikarenakan kondisi geometrik yang berbeda di ketiga
persimpangan yaitu menanjak pada Jalan Pahlawan dan Jalan Sultan Agung
sedangkan Jalan Brigjend Sudiarto mempunyai kondisi geometrik yang landai,
lebar lajur yang tidak sama persis diketiga lokasi studi, keberadaan pulau
jalan, dan terdapat lajur belok kiri langsung.
4. Prosentase
keterisian RHK untuk Jalan Pahlawan, Jalan Sultan Agung, dan Jalan Brigjend
Sudiarto masih rendah. Hal itu dikarenakan kurangnya sosialisasi pada saat akan
dilaksanakan simulasi RHK dan kondisi geometrik yang menanjak pada Jalan
Pahlawan dan Jalan Sultan Agung sehingga jarak sepeda motor yang berhenti lebih
panjang dari pada Jalan Brigjend Sudiarto yang kondisi geometriknya landai.
Selain itu, masih banyak pengguna jalan yang belum mengerti tentang fungsi dan
keberadaan RHK itu sendiri.
TUGAS MEREVIEW JURNAL
Oleh
Nur Fitria Permatasari
3TA01/18314158
Nama Penulis : Arifin Dian Wardhanto, Ilham Chandra
Feriawan, Djoko Purwanto, Kami Hari Basuki
Nama Jurnal : Analisa Tata Ruang Parkir dan Manuver
Kendaraan Berat Angkutan Barang pada Jembatan Timbang Berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014
TAHAP-TAHAP
PENELITIAN
1.
Tahap
Perencanaan
1.1. Penentuan Judul
Judul yang diambil oleh
penulis adalah Analisa Tata Ruang Parkir dan Manuver Kendaraan Berat Angkutan
Barang pada Jembatan Timbang Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun
2014.
1.2. Latar Belakang
Masalah
Kendaraan berat angkutan barang
merupakan salah satu media transportasi yang membantu manusia untuk kegiatan
transportasi barang. Fasilitas yang digunakan oleh pemerintah dalam rangka
pengawasan terhadap angkutan barang tersebut adalah jembatan timbang. Saat ini,
pemerintah telah mengeluarkan peraturan terbaru sebagai standar pengoperasian
jembatan timbang, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014, yang memuat
ketentuan kewajiban penurunan kelebihan muatan bagi setiap kendaraan apabila
terjadi pelanggaran berat muatan melebihi 5% dari daya angkut kendaraan yang
ditetapkan dalam buku uji, sehingga jembatan timbang harus mampu memberikan
pelayanan yang dapat memenuhi ketentuan tersebut.
1.3. Perumusan
Masalah
Perumusan Masalah yang
ada pada penulisan ini adalah sebagai berikut:
a.
Apa kendala yang
dihadapi dalam mengaplikasikan peraturan pemerintah tentang adanya ketentuan
kewajiban penurunan kelebihan muatan?
b.
Bagaimana dampak
dari adanya kewajiban menurunkan kelebihan muatan?
c.
Apa saja
fasilitas yang dibutuhkan dalam mengaplikasikan ketentuan kewajiban penurunan
di jembatan timbang?
1.4. Penentuan
Batasan Masalah
Di dalam penelitian ini
dilakukan analisa kebutuhan ruang parkir dan manuver kendaraan. Analisa
kebutuhan ruang parkir menggunakan metode perhitungan berdasarkan data
pemeriksaan muatan pada jembatan timbang milik Dishubkominfo Jateng. Sedangkan
analisa kebutuhan ruang manuver untuk kendaraan menggunakan metode simulasi
pergerakan kendaraan dengan memakai software Vehicle Tracking.
1.5. Tujuan dan
Manfaat Penelitian
Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui tata ruang parkir yang tepat pada jembatan timbang, sebagai
salah satu fasilitas untuk mendukung Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014,
yang memuat ketentuan penurunan kelebihan muatan bagi setiap kendaraan yang
mengalami pelanggaran kelebihan muatan di atas 5%.
1.6. Metode
Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penulisan
studi adalah sebagai berikut:
a.
Survey pendahuluan
b.
Studi Pustaka
1.7. Sistematika
Penulisan
Sistematika
yang ada pada penulisan ini adalah sebagai berikut:
a.
Judul Jurnal
b.
Nama Penulis
c.
Unit Kerja dan
Alamat Lengkap
d.
Abstrak
e.
Pendahuluan
f.
Permasalahan
g.
Metodologi
h.
Pembahasan
i.
Kesimpulan dan
Saran
j.
Daftar Pustaka
1.8. Jadwal Rencana
Kegiatan
Analisa tata ruang
parkir dan manuver untuk Jembatan Timbang Tanjung dan Toyoga diawali dengan
tahapan persiapan yaitu:
1. Survey
pendahuluan ke lokasi perencanaan untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi
di lapangan,
2.
melakukan
studi pustaka mengenai teori parkir dan manuver.
3.
mengumpulkan data-data yang diperlukan
untuk perencanaan.
2.
Tahap
Pelaksanaan
2.1. Pengumpulan Data
Metode yang digunakan
dalam pengumpulan data pada jurnal ini adalah melalui dokumen tertulis maupun
elekronik dari lembaga dan institusi atau bisa disebut data sekunder. Dokumen
diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang lain. Serta data yang didapat
dari survey lapangan yaitu data primer.
2.2. Pengolahan Data
Setelah data-data
berhasil dikumpulkan, penulis akan menganalisis data-data dengan cara melakukan
perhitungan dan pertimbangan dengan kondisi lapangan.
2.3.
Analisis Data
Berikut ini adalah analisa
yang dilakukan setelah mendapatkan data:
1. Analisa Kebutuhan Ruang Parkir
2. Analisa Satuan Ruang Parkir
3. Analisa Ketersediaan Ruang Parkir
4. Analisa Sudut Belok Ban dan Sudut Belok Kemudi
Kendaraan
5. Analisa Konfigurasi Ruang Parkir dan Manuver Perancangan Standar Layout Parkir Untuk Jembatan Timbang di
Indonesia.
LINK JURNAL 2
2.4. Penafsiran Hasil
Analisis Data
Dari hasil analisa yang dilakukan, terdapat perbedaan hasil kinerja dari masing-masing sumber data, baik milik Dishubkominfo maupun Bina Marga Jawa Tengah, dimana data jumlah truk milik Dishubkominfo lebih kecil dibandingkan data Bina Marga.
Dari hasil analisa yang dilakukan, terdapat perbedaan hasil kinerja dari masing-masing sumber data, baik milik Dishubkominfo maupun Bina Marga Jawa Tengah, dimana data jumlah truk milik Dishubkominfo lebih kecil dibandingkan data Bina Marga.
LINK JURNAL 2
TUGAS MEREVIEW JURNAL
Oleh
Nur Fitria Permatasari
3TA01/18314158
Nama Penulis : Hana Umayektinisa,
Niken Ajeng S.P., Suharyanto, Sumbogo Pranoto
Nama Jurnal : Pengaruh Sedimentasi pada Kinerja
Pengoperasian Waduk Serbaguna Wonogiri
TAHAP-TAHAP
PENELITIAN
1.
Tahap
Perencanaan
1.1. Penentuan Judul
Judul yang diambil oleh
penulis adalah Pengaruh Sedimentasi pada Kinerja Pengoperasian Waduk Serbaguna
Wonogiri
1.2. Latar Belakang
Masalah
Pengoperasian
waduk tidak dapat dihindarkan dari masalah sedimentasi. Hal tersebut terjadi
karena secara alami bahan angkutan sedimen di sungai akan tertampung dan
terendapkan di dalam waduk akibat adanya bendungan. Namun tidak semua sedimen
yang terendap di waduk akan langsung masuk pada tampungan mati (dead storage),
sebagian sedimen yang bergradasi besar akan mengendap pada tampungan efektif.
Telah banyak penelitian dan upaya untuk mengurangi pengaruh sedimentasi waduk.
Akan tetapi, masih sedikit (jika ada) penelitian mengenai pengaruh dari
sedimentasi waduk pada kinerja pengoperasian waduk. Dalam penelitian mengenai
pengaruh sedimentasi pada kinerja pengoperasian waduk single purpose
disimpulkan bahwa pengaruh sedimentasi tidak signifikan. Oleh karenanya, dalam
penelitian ini dilakukan penelitian mengenai pengaruh sedimentasi pada kinerja
operasional waduk serbaguna. Penelitian ini dilakukan dengan simulasi
pengoperasian waduk dengan berbagai pola operasi dan kondisi sedimentasi.
1.3. Perumusan Masalah
Perumusan Masalah yang
ada pada penulisan ini adalah berapa besar sedimen yang terendap dalam Waduk
Wonogiri yang berasal dari Sungai Keduang, Sungai Tirtomoyo, Sungai Temon,
Sungai Bengawan Solo dan Sungai Wuryantoro.
1.4. Penentuan
Batasan Masalah
1. Simulasi
pengoperasian waduk pada berbagai kondisi sedimentasi yaitu pada umur waduk 0,
25, 34 dan 35 tahun.
2. Simulasi
pengoperasian waduk dengan menggunakan pola operasi eksisting, SOP, dan rule
curve.
3. Analisa
komparasi kinerja pengoperasian waduk yaitu keandalan, kelentingan dan
kerawanan.
1.5. Tujuan dan
Manfaat Penelitian
Tujuan
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
sedimentasi pada kinerja pengoperasian Waduk Serbaguna Wonogiri dengan melakukan
simulasi pengoperasian waduk dengan berbagai pola operasi dan kondisi
sedimentasi.
1.6. Metode
Pengumpulan Data
Mengumpulkan
data primer dan data sekunder:
a. Data
untuk simulasi waduk adalah sebagai berikut: data karakteristik waduk, data inflow
waduk, data pelepasan air waduk, data pengoperasian waduk. Realisasi penanaman,
data hujan, data meteorologi, data kebutuhan air (air irigasi, air baku, air
industri, dan PLTA), kurva elevasi-volume tampungan-luas genangan untuk umur
waduk 0 tahun, 25 tahun dan 34 tahun serta data lainnya.
b. Data
untuk analisa sedimen adalah sebagai berikut: peta topografi daerah tangkapan
waduk, data hujan, data jenis tanah, data tata guna lahan, data debit sungai,
data konsentrasi sedimen melayang, data uji soil test, data uji grain
size, dan data lainnya.
1.7. Sistematika
Penulisan
Sistematika
yang ada pada penulisan ini adalah sebagai berikut:
a.
Judul Jurnal
b.
Nama Penulis
c.
Unit Kerja dan
Alamat Lengkap
d.
Abstrak
e.
Pendahuluan
f.
Penentuan Pola
Operasi Waduk
g. Kinerja Pengoperasian Waduk
h. Erosi
i.
Sedimentasi
j.
Metode
Penelitian
k.
Hasil dan
Pembahasan
l.
Kesimpulan dan
Saran
m.
Daftar Pustaka
1.8. Jadwal Rencana
Kegiatan
Langkah
– langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1.
Mengumpulkan data primer dan data
sekunder
2.
Analisa erosi dengan metode USLE dan
analisa sedimentasi dengan metode nisbah pelepasan sedimen dan hasil pengukuran
lapangan
3.
Membuat kurva elevasi-volume
tampungan-luas genangan berdasarkan analisa sedimentasi
4.
Melakukan simulasi pengoperasian waduk
berdasarkan data eksisting menggunakan pola operasi Eksisting, SOP dan Rule
Curve
5.
Analisa kinerja waduk
6.
Kinerja pengoperasian pelepasan
eksisting dibandingkan dengan kinerja simulasi lainnya (SOP dan Rule Curve) untuk
mengetahui pola operasi dengan kinerja terbaik.
7. Lalu
dilakukan simulasi kembali menggunakan pola operasi dengan kinerja terbaik
untuk tahun ke-0, ke-25, ke-34, dan ke-35 agar dapat dilihat kinerja waduk awal
pengoperasian sampai sekarang.
8.
Analisa kinerja waduk
2.
Tahap
Pelaksanaan
2.1. Pengumpulan Data
Metode yang digunakan
dalam pengumpulan data pada jurnal ini adalah melalui dokumen tertulis maupun
elekronik dari lembaga dan institusi atau bisa disebut data sekunder. Dokumen
diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang lain. Serta data yang didapat
dari survey lapangan yaitu data primer.
2.2. Pengolahan Data
Setelah data-data
berhasil dikumpulkan, penulis akan menganalisis data-data dengan cara melakukan
perhitungan dan pertimbangan dengan kondisi lapangan.
2.3. Analisis Data
Berikut ini adalah
analisa yang dilakukan setelah mendapatkan data:
a.
Analisa erosi dengan metode USLE
b.
Analisa sedimentasi dengan metode nisbah
pelepasan sedimen
c.
Analisa kinerja waduk dari hasil pengukuran
lapangan
2.4. Penafsiran Hasil
Analisis Data
Besar sedimen yang terendap dalam Waduk
Wonogiri yang berasal dari Sungai Keduang, Sungai Tirtomoyo, Sungai Temon,
Sungai Bengawan Solo dan Sungai Wuryantoro adalah 4.170.436,19 ton/tahun. Hasil
simulasi pengoperasian waduk dengan berbagai pola operasi dan sedimentasi
menunjukkan berpengaruh atau tidaknya sedimentasi terhadap kinerja waduk.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pola operasi terbaik untuk
Waduk Wonogiri adalah pola operasi baku (SOP) dan besar pengaruh sedimentasi
waduk serbaguna terhadap kinerja waduk cukup kecil yaitu kurang dari 25%
terhadap kinerja awal operasi waduk. Walaupun pengaruh sedimentasi kecil, upaya
pengendalian sedimentasi tetap diperlukan karena sedimentasi akan terus ada.
No comments:
Post a Comment