Sunday, 28 June 2015

ILMU BUDAYA DASAR - Pemahaman yang di Dapat Setelah Mempelajari Ilmu Budaya Dasar Selama 1 Semester



ILMU BUDAYA DASAR

Tema            :Pemahaman yang di Dapat Setelah Mempelajari Ilmu Budaya Dasar Selama 1 Semester
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Nama            : Nur Fitria Permatasari
Kelas             : 1TA01
NPM             : 18314158
Fakultas         : Teknik Sipil dan Perencanaan
Jurusan          : Teknik Sipil

Pemahaman Mempelajari Ilmu Budaya Dasar
Selama 1 Semester

           Ilmu budaya dasar adalah ilmu pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan. Ilmu budaya dasar yang dimasukkan ke dalam Mata Kuliah Soft Skills. Materi Ilmu Budaya Dasar pada semester 2 ini terbagi menjadi beberapa bab yaitu:
1.      Ilmu Budaya Dasar
2.      Hakikat Manusia
3.      Hubungan Manusia dengan Ilmu Budaya Dasar
4.      Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Prosa
5.      Manusia dan Cinta Kasih
6.      Manusia dan Pemujaan
7.      Manusia dan Keindahan
8.      Manusia dan Penderitaan
9.      Manusia dan Keadilan
10.  Manusia dan Pandangan Hidup
11.  Manusia dan Tanggung Jawab
12.  Manusia dan Harapan

Dari berbagai materi yang telah disajikan, mahasiswa mendapatkan pemahaman tentang:
1.  Apa itu Ilmu Budaya Dasar
2.  Hakikat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna
3.  Kaitan antara manusia dan ilmu budaya dasar di segala sektor kehidupannya
4.  Sebuah karya yang memiliki nilai kesenangan, nilai informasi, nilai wawasan budaya dan  nilai keseimbangan wawasan
5.  Unsur-unsur cinta kasih yang mendasari adanya cinta
6. Cara memanifestasikan sebuah rasa kagum akan sesuatu dan diwujudkan dalam bentuk pemujaan
7.  Mensyukuri keindahan baik yang ada dalam diri, orang lain bahkan lingkungan
8. Pengertian penderitaan, sebab-sebab terjadinya penderitaan dan langkah-langkah untuk mengurangi rasa sedih yang ditimbulkan dari penderitaan tersebut
9.  Kaitan antara manusia dan hukum-hukum yang berlaku dalam menjamin hidup manusia yang berkeadilan
10. Pandangan hidup manusia yang menentukan arah kehidupannya serta dijadikan pedoman dalam bersosial
11. Pengertian tanggung jawab, kepada siapa kita bertanggung jawab dan apa saja yang harus dilakukan untuk memenuhi tanggung jawab yang ada
12. Manusia boleh memiliki harapan agar membuat hidupnya menjadi lebih tegar dan kuat serta tidak mudah putus asa
  
          Kompetensi yang saya dapatkan selama mempelajari Ilmu Budaya Dasar adalah bertambahnya wawasan saya tentang nilai-nilai yang ada di masyarakat baik itu ilmu yang didapat secara lisan maupun tertulis. Mempelajari Ilmu Budaya Dasar juga melatih saya untuk bisa menuliskan sebuah karya dengan tema yang telah ditentukan sebelumnya oleh Dosen. Dengan mempelajari Ilmu Budaya Dasar membuat saya menjadi lebih peka terhadap lingkungan dengan segala permasalahannya, baik yang dialami oleh individu maupun kelompok.

Monday, 22 June 2015

Manusia dan Tanggung Jawab serta Harapan


Tema               : Ilmu Budaya Dasar
Judul               : Manusia Memiliki Tanggung Jawab dan Harapan
Nama               : Nur Fitria Permatasari
Kelas               : 1TA01
NPM               : 18314158
Fakultas           : Teknik Sipil dan Perencanaan
Jurusan            : Teknik Sipil


Manusia Memiliki Tanggung Jawab dan Harapan


1. Manusia dan Tanggung Jawab

Setiap makhluk yang tercipta di dunia ini pastilah memiliki tujuan dan tanggung jawab. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tanggung jawab berarti keadaan wajib menanggung segala sesuatu. Tanggung jawab sendiri  merupakan perwujudan dari kesadaran manusia akan kewajibannya baik dalam hidup bersosial dan bernegara. Setiap manusia memiliki tingkatan tanggung jawab yang berbeda, bergantung pada apa saja kewajiban yang dilimpahkan kepadanya, kepedulian kepada sekitarnya dan kesadaran dirinya sendiri. 

Penulis sendiri sebagai manusia memiliki tanggung jawab. Tanggung jawab itu ada karena penulis memiliki kewajiban sebagai seorang anak, seorang mahasiswa, seorang warga Negara dan seorang makhluk ciptaan Tuhan. Berikut adalah tanggung jawab yang dimiliki oleh penulis:

1. Tanggung jawab kepada diri sendiri
Tanggung jawab kepada diri sendiri penulis adalah memperbaiki kepribadian yang ada dalam diri, mengembangkan segala potensi dalam diri dan belajar dengan giat. Dengan melaksanakan tanggung jawab kepada diri sendiri, kita dapat menyelesaikan segala permasalahan yang ada pada diri.

2. Tanggung jawab kepada keluarga
Tanggung jawab kepada keluarga ada karena kita sebagai manusia pasti merasa memiliki kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi untuk berjalannya hubungan keluarga dengan baik. Tanggung jawab kepada keluarga dipegang bukan hanya oleh kepala keluarga melainkan juga seluruh anggota keluarga tersebut. Tanggung jawab penulis kepada keluarga adalah membuat orangtua penulis merasa bangga. Ini merupakan salah satu langkah untuk membahagiakan orangtua yang telah bekerja keras untuk kita. 

3. Tanggung jawab kepada masyarakat
Tanggung jawab kepada masyarakat ada karena pada hakikatnya, kita semua adalah makhluk sosial, kita tidak dapat mengerjakan segala sesuatunya sendiri tanpa mendapatkan bantuan dari orang lain di seluruh kebutuhan kita. Maka dari itu, tanggung jawab penulis sebagai anggota sebuah lingkungan masyarakat adalah menjaga komunikasi antara penulis dan warga yang lainnya.

4. Tanggung jawab kepada bangsa dan Negara
Tanggung jawab kepada bangsa dan Negara ada karena setiap manusia di dunia ini pastilah merupakan warga Negara dari sebuah Negara. Warga Negara sendiri terikat pada hukum dan aturan serta norma-norma yang berlaku pada Negara tersebut. Tanggung jawab penulis sebagai orang yang berkewarganegaraan Indonesia adalah menaati segala aturan yang ada di Indonesia dan tunduk pada hukum yang berlaku. Jika melakukan sebuah kesalahan, maka harus bertanggung jawab dengan cara diberi hukuman yang setimpal sesuai dengan hukum yang berlaku.

5. Tanggung jawab kepada Tuhan
            Tuhan menciptakan manusia di dunia ini pastilah memiliki tanggung jawab masing-masing. Manusia bertanggung jawab langsung kepada Tuhan dan nanti akan dipertanyakan di akhirat kelak. Tanggung jawab kepada Tuhan membuat manusia untuk mengontrol segala tingkah lakunya di dunia karena manusia tidak akan bisa lepas dari kewajiban dan hukuman-hukumannya. Tanggung jawab penulis kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah sholat 5 waktu, berpuasa, membayar zakat dan melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya.

2. Manusia dan Harapan

          Manusia yang ada di dunia ini memiliki hak untuk berbahagia. Namun ada kalanya sesuatu yang telah diidam-idamkan tidaklah menjadi kenyataan. Melalui sebuah harapan, manusia menjadi tidak berputus asa atas segala kemungkinan yang terjadi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, harapan adalah sesuatu yang dapat diharapkan dan keinginan supaya menjadi kenyataan. Pada dasarnya, sebab-sebab manusia memiliki harapan adalah :
1. Dorongan Kodrat (dorongan untuk bahagia, menangis dan tertawa)
2. Dorongan Kebutuhan Hidup
3. Kelangungan Hidup
4. Keamanan (rasa ingin aman)
5. Hak dan Kewajiban Ingin Mencintai dan Dicintai

            Penulis sebagai manusia biasa juga memiliki harapan, harapan itu adalah:
1. Menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan pandai bersyukur
2. Memiliki orang-orang terdekat yang bersedia hadir dalam suka duka
3. Menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang banyak
4. Menjadi kebanggaan orangtua
5. Sukses dunia dan akhirat

           " Setiap orang berhak untuk memiliki harapan-harapannya sendiri karena sebenarnya harapan itu berhubungan erat dengan masa depan yang akan dijalani oleh orang tersebut."

Sunday, 14 June 2015

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP



Manusia dan Pandangan Hidup :
Tema               : Ilmu Budaya Dasar
Judul               : Berbagi Rezeki pada Orang yang Membutuhkan
Nama               : Nur Fitria Permatasari
Kelas               : 1TA01
NPM               : 18314158
Fakultas           : Teknik Sipil dan Perencanaan
Jurusan            : Teknik Sipil

Apa Itu Pandangan Hidup?
Pandangan hidup adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan dan petunjuk hidup di dunia. Pandangan Hidup yang saya miliki adalah berbagi rezeki pada orang lain yang membutuhkan. Pandangan hidup yang saya miliki ini termasuk ke dalam pandangan hidup yang dihasilkan berdasarkan renungan dan agama. Klasifikasi pandangan hidup berdasarkan asalnya sendiri terbagi atas 3, yaitu agama, ideologi dan renungan.

Pandangan hidup berdasarkan agama sendiri adalah pandangan hidup yang mutlak kebenarannya. Sedangkan pandangan hidup hasil renungan adalah pandangan hidup yang relatif kebenarannya. 

Saya beranggapan, pandangan hidup saya termasuk ke dalam dua klasifikasi tersebut karena berbagi kepada sesama itu sudah Allah Subhanahu Wata’ala tentukan sebagai suatu hal kebaikan yang mendatangkan pahala dan suatu jalan agar kita sebagai hamba-Nya selalu bersyukur atas segala hal yang telah Ia berikan. Berbagi kepada sesama juga menurut saya tidak membuat saya merasa kekurangan, merasa senang bahkan terus merasa bahwa rahmat Allah tidak pernah putus dari saya. Dikatakan berasal dari sebuah renungan karena saya sering memikirkan bagaimana susahnya saya jika saya hidup seperti mereka, harus mengais rezeki dari pagi hingga petang dan mendapatkan hasil yang tidak tentu.

4 Unsur Pandangan Hidup
Pandangan hidup sendiri memiliki 4 unsur yaitu:
1. Cita-cita
2. Kebajikan
3. Keyakinan
4. Usaha

Dari pandangan hidup yang saya miliki. Cita-cita saya adalah saya dapat berbagi kepada sesama, meskipun tidak banyak, tetapi bisa membuat mereka merasa bahagia. Berbagi bukan hanya karena kita merasa kasihan pada mereka. Berbagi juga bisa membuat kita membayangkan jika kita ada di posisi mereka. Hal itu akan membuat kita tidak merasa kekurangan dan hidup tentram.

Kebajikan yang ada pada pandangan hidup ini adalah dengan berbagi kepada sesama, kita telah melepaskan satu masalah atau beban orang lain maka Allah akan membantu kita juga dalam melepaskan masalah kita. Hal itulah yang saya yakini, bahwa Allah akan mendengar doa-doa kita.
Usaha yang dilakukan dari pandangan hidup yang saya miliki adalah merasa cukup akan rezeki yang Allah berikan, berusaha agar tidak hidup boros dan berbuat kebaikan selagi masih ada di dunia.

Langkah-Langkah Berpandangan Hidup yang Baik
Dalam memiliki pandangan hidup yang baik, berikut adalah langkah-langkah yang dapat diterapkan:
1. Mengenal
Mengenal merupakan tahap pertama dalam menentukan pandangan hidup yang baik. Mengenal berarti kita mengetahui apa pandangan hidup yang kita pilih. Dalam menerapkan langkah ini, saya tahu bahwa berbagi merupakan suatu perbuatan yang baik dan tidak dilarang oleh agama.

2.  Mengerti
Mengerti merupakan tahap kedua dalam menentukan pandangan hidup. Mengerti disini berarti kita telah mengetahui dan memahami apa pandangan hidup yang kita pilih. Dalam menerapkan langkah ini, saya mengerti bahwa di dalam rezeki yang saya miliki, ada sebagian yang menjadi hak mereka. 

3. Menghayati
Menghayati merupakan tahap ketiga dalam menentukan pandangan hidup yang baik. Menghayati disini berarti kita telah mendapatkan gambaran yang tepat dan benar akan pandangan hidup tersebut. Kita akan memperdalam hal-hal dasar yang ada pada pandangan hidup kita. Dalam menerapkan langkah ini, saya mencoba menghayati bahwa berbagi adalah satu perintah Allah yang jelas dan ada pada Firman-Nya, seperti:
Surat At-Taubah:103


Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Surat Adz-Dzaariyaat:19
Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.

Surat Ali Imran:92
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.

4. Meyakini
Meyakini merupakan tahap keempat dalam menentukan pandangan hidup yang baik. Meyakini disini berarti kita telah yakin jika pandangan hidup tersebut mendatangkan kebaikan. Dalam menerapkan langkah ini, saya meyakini bahwa kebaikan yang kita berikan kepada orang lain tidak akan membuat hidup kita susah, malah akan mendekatkan kita pada Sang Pencipta. 

5. Mengabdi
Mengabdi merupakan tahap kelima dalam menentukan pandangan hidup yang baik. Mengabdi berarti kita telah menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan oleh kita. Dengan mengabdi, kita akan merasakan manfaat dari pandangan hidup yang kita pilih. Dalam menerapkan langkah ini, kita sudah melaksanakan pandangan hidup yang kita anggap baik tersebut.

6. Mengamankan
Mengamankan merupakan tahap terakhir dalam menentukan pandangan hidup yang baik. Pada tahap ini kita akan menjaga dan tetap mempertahankan pandangan hidup yang kita jadikan pedoman. Dalam menerapkan langkah ini, saya akan tetap berusaha untuk berbagi kepada sesama meskipun terkadang banyak yang bilang bahwa tidak baik terus menerus mengasihi mereka karena membuat mereka menjadi malas bekerja.

Demikian analisis dari pandangan hidup yang saya miliki. Mohon maaf apabila ada salah dalam penulisan saya kali ini. Semoga ke depannya kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan selalu bersyukur atas apa yang telah kita miliki.