Manusia
dan Keadilan
Tema :
Ilmu Budaya Dasar
Judul :
Manusia dan Keadilan Distributif
Nama :
Nur Fitria Permatasari
Kelas :
1TA01
NPM :
18314158
Fakultas :
Teknik Sipil dan Perencanaan
Jurusan :
Teknik Sipil
Manusia dan Keadilan Distributif
A. Definisi Keadilan
Keadilan
adalah menempatkan suatu hal secara seimbang, tidak berat sebelah. Keadilan
berasal dari kata bahasa
Arab adil yang artinya tengah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata dasar
keadilan adalah adil yang berarti sama berat, tidak berat
sebelah dan tidak memihak.
Definisi keadilan menurut para ahli:
- Keadilan menurut W.J.S. Poerdaminto adalah tidak berat sebelah, sepatutunya, tidak sewenang-wenang. Jadi, dalam pengertian adil termasuk di dalamnya tidak terdapat kesewenang-wenangan. Orang yang bertindak sewenang-wenang berarti bertindak tidak adil.
- Keadilan menurut Frans Magnis Suseno dalam bukunya Etika Politik menyatakan bahwa keadilan sebagai suatu keadaan di mana orang dalam situasi yang sama diperlakukan secara sama.
- Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara dua ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ekstrem melibatkan dua orang atau benda.
B. Keadilan Distributif
Keadilan Distributif
adalah salah satu keadilan dari bentuk-bentuk keadilan yang didefinisikan oleh
Aristoteles. Keadilan distributif adalah keadilan yang memberikan hak atau jatah kepada setiap orang
menurut jasa-jasa yang telah diberikan (pembagian menurut haknya masing-masing
pihak). Keadilan distributif tidak menuntut pembagian yang sama bagi setiap
orang, tetapi pembagian yang sama berdasarkan perbandingan.
Keadilan distributif juga berarti perlakuan kepada seseorang sesuai dengan
apa yang telah dilakukanya.
Berikut adalah contoh dari pelaksanaan
keadilan distributif:
1. Seorang pemimpin di sebuah perusahaan memberikan gaji lebih banyak kepada karyawan
yang rajin bekerja dan memiliki profesionalitas yang tinggi.
2. Seorang pekerja bangunan, sebut
saja Wentirta mengerjakan pekerjaan proyek pembangunan selama 15 hari dan
lembur, sementara temannya, Tiknino mengerjakan pekerjaan proyek pembangunan lembur
seperti Wentirta, namun hanya kedapatan 10 hari. Bos mereka, Tuan Derri
memberikan gaji lebih pada Wentirta ketimbang Tiknino berdasarkan jumlah hari mereka
bekerja. Apabila Tuan Derri memberikan jumlah gaji sama kepada mereka, itu merupakan
bentuk dari ketidakadilan.
Sumber: