Thursday, 14 May 2015

MANUSIA DAN KEADILAN: Manusia dan Keadilan Distributif



Manusia dan Keadilan 

Tema               : Ilmu Budaya Dasar
Judul               : Manusia dan Keadilan Distributif
Nama               : Nur Fitria Permatasari
Kelas               : 1TA01
NPM               : 18314158
Fakultas           : Teknik Sipil dan Perencanaan
Jurusan            : Teknik Sipil

Manusia dan Keadilan Distributif



A. Definisi Keadilan

            Keadilan adalah menempatkan suatu hal secara seimbang, tidak berat sebelah. Keadilan berasal dari kata bahasa Arab adil yang artinya tengah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata dasar keadilan adalah adil yang berarti sama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak.

Definisi keadilan menurut para ahli:
  1. Keadilan menurut W.J.S. Poerdaminto adalah tidak berat sebelah, sepatutunya, tidak sewenang-wenang. Jadi, dalam pengertian adil termasuk di dalamnya tidak terdapat kesewenang-wenangan. Orang yang bertindak sewenang-wenang berarti bertindak tidak adil.
  2. Keadilan menurut Frans Magnis Suseno dalam bukunya Etika Politik menyatakan bahwa keadilan sebagai suatu keadaan di mana orang dalam situasi yang sama diperlakukan secara sama.
  3. Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara dua ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ekstrem melibatkan dua orang atau benda.

B. Keadilan Distributif

Keadilan Distributif adalah salah satu keadilan dari bentuk-bentuk keadilan yang didefinisikan oleh Aristoteles. Keadilan distributif adalah keadilan yang memberikan hak atau jatah kepada setiap orang menurut jasa-jasa yang telah diberikan (pembagian menurut haknya masing-masing pihak). Keadilan distributif tidak menuntut pembagian yang sama bagi setiap orang, tetapi pembagian yang sama berdasarkan perbandingan. Keadilan distributif juga berarti perlakuan kepada seseorang sesuai dengan apa  yang telah dilakukanya.

Berikut adalah contoh dari pelaksanaan keadilan distributif:
1.  Seorang pemimpin  di sebuah perusahaan  memberikan gaji lebih banyak kepada karyawan yang rajin bekerja dan memiliki profesionalitas yang tinggi.

2. Seorang pekerja bangunan, sebut saja Wentirta mengerjakan pekerjaan proyek pembangunan selama 15 hari dan lembur, sementara temannya, Tiknino mengerjakan pekerjaan proyek pembangunan lembur seperti Wentirta, namun hanya kedapatan 10 hari. Bos mereka, Tuan Derri memberikan gaji lebih pada Wentirta ketimbang Tiknino berdasarkan jumlah hari mereka bekerja. Apabila Tuan Derri memberikan jumlah gaji sama kepada mereka, itu merupakan bentuk dari ketidakadilan.


Sumber:


Saturday, 9 May 2015

MANUSIA DAN PENDERITAAN : Musibah yang Menimpa dan Dampaknya pada Manusia



ILMU BUDAYA DASAR

Tema               : Manusia dan Penderitaan
Judul               : Musibah yang Menimpa dan Dampaknya pada Manusia
Nama               : Nur Fitria Permatasari
Kelas               : 1TA01
NPM               : 18314158
Fakultas           : Teknik Sipil dan Perencanaan
Jurusan            : Teknik Sipil

            Musibah memang hanya Tuhan yang tahu kapan datangnya, kapan akan berakhirnya, menimbulkan dampak apa saja, siapa saja yang menjadi korban, bahkan bagaimana nasib ke depannya keluarga yang ditinggalkan. Musibah sendiri berarti suatu peristiwa menyedihkan yang menimpa manusia dan menimbulkan kebimbangan, kesepian dan ketakutan. Musibah juga dapat diartikan sebagai cobaan atau ujian bagi hamba Tuhan dalam menjalani kehidupan. Di sini akan terlihat dampak yang terjadi pada manusia dan bagaimana cara manusia itu dalam mengatasi penderitaan yang diakibatkan oleh musibah tersebut. 

            Penderitaan yang dialami oleh manusia dapat terlihat dari ekspresi yang tercipta di raut wajah manusia. Penderitaan yang dialami tersebut akan menuntun manusia agar menjadi lebih tegar dalam menjalani hidup, dapat dikatakan bahwa manusia itu berhasil mengambil hikmah dari segala kejadian yang ia alami. Namun, ada juga manusia yang menganggap bahwa penderitaan akan membawa kesulitan yang berkepanjangan, membuat manusia itu mengalami perasaan tersiksa, terkekang pada keadaan yang tidak mengenakkan. Dapat dikatakan bahwa manusia itu gagal mengambil hikmah dari suatu kejadian atau musibah tersebut.

            Penderitaan yang dialami seseorang dapat dirasakan oleh orang-orang di sekitarnya. Bahkan penderitaan juga dapat dirasakan oleh orang yang jauh dari si korban dan mungkin tidak kenal dengan si korban tersebut. Contohnya adalah ketika terjadi bencana di sebuah daerah, banyak sekali orang yang memberikan uluran tangan mereka berupa sumbangan sandang dan pangan yang mereka harapkan dapat membantu dan meringankan beban si korban. Hal itu disebabkan karena adanya rasa empati  pada korban yang mengalami penderitaan tersebut. Empati sendiri adalah sebuah kemampuan manusia dalam mengerti perasaan orang lain meskipun kita tidak merasakan secara langsung penderitaan yang di alai oleh orang tersebut. 

            Sebuah rasa empati yang ditujukan kepada korban yang mengalami penderitaan dapat diwujudkan tidak hanya dengan cara memberikan sumbangan. Ada juga yang terjun langsung ke lokasi kejadian yang menjadi sukarelawan. Ada juga yang melakukan demonstrasi, mengutuk kejadian buruk yang menimpa korban seperti pada kejadian penyerangan Gaza Palestina. Banyak pihak yang tidak setuju akan penyerangan itu karena dinilai kekuatan militer yang tidak seimbang membuat jatuhnya korban tidak sebanding.  

               Maka dari itu, kita sebagai manusia kita tidak boleh terus terpuruk akan penderitaan yang dialami. Masih ada kehidupan di masa mendatang yang harus dijalani dan disambut dengan penuh rasa suka cita dan senyum cerah. Bagi yang telah merasakan penderitaan yang amat sangat, sesama manusia kita seharusnya saling membantu mengurangi rasa kesedihan tersebut, melukiskan guratan senyum di wajah mereka meskipun pasti masih ada rasa sakit yang tidak semua orang mengerti. Doa juga perlu dipanjatkan agar rasa sedih yang diderita akan berganti dengan suka cita dan rasa ikhlas dalam diri karena sesungguhnya segala kejadian itu sudah ditakdirkan oleh Tuhan Yang Maha Esa. 









http://studentsite.gunadarma.ac.id 


Friday, 1 May 2015

MANUSIA DAN KEINDAHAN : Mensyukuri Kekayaan dan Keindahan Alam Indonesia



ILMU BUDAYA DASAR

Tema               : Manusia dan Keindahan
Judul               : Mensyukuri Kekayaan dan Keindahan Alam Indonesia
Nama               : Nur Fitria Permatasari
Kelas               : 1TA01
NPM               : 18314158
Fakultas           : Teknik Sipil dan Perencanaan
Jurusan            : Teknik Sipil

Indonesia adalah sebuah Negara yang memiliki banyak sekali objek-objek yang menarik untuk dikunjungi. Negara dengan sejuta pesona ini baik daratannya, lautannya, sungai, danau, teluk dan segala kenampakan alamnya memang sangat memanjakan jiwa dan raga manusia. Kenampakan alam Indonesia ini sudah banyak diakui oleh banyak Negara akan keeksotisannya. Dengan pasir putihnya, hawanya yang masih segar, air lautnya yang jernih, pegunungan yang menantang untuk didaki, sawah hijau yang membentang layaknya permadani, air terjun yang membawa ketenangan bahkan kekayaan flora dan faunanya menambah keindahan yang ada di Indonesia tercinta ini.  

Contoh dari keindahan alam Indonesia pada daratannya adalah hamparan pasir yang megah di Gunung Bromo Jawa Timur, fauna yang hampir punah dan dikembangbiakkan di penangkaran di Pulau Komodo Nusa Tenggara Timur, keindahan Gunung Rinjani Nusa Tenggara Barat dan masih banyak lagi. Contoh dari keindahan alam Indonesia pada lautannya adalah gugusan pulau dan alam bawah laut Kepulauan Raja Ampat Papua, laut dengan spot-spot yang indah untuk menyelam yang ada di Taman Laut Bunaken Sulawesi Utara dan masih banyak lagi. Ada juga keindahan alam Indonesia yang lainnya seperti kenampakan danau vulkanik terbesar di dunia Danau Toba Sumatera Utara, Air Terjun Sri Gethuk di Daerah Istimewa Yogyakarta dan masih banyak lagi. 

Seperti yang kita tahu, Indonesia merupakan Negara yang kaya akan keindahannya ini masih memiliki banyak sekali kekurangan. Masih banyak masyarakat kita yang belum sadar akan pentingnya kebersihan, kerapihan dan pentingnya melestarikan alam. Alam yang indah ini lama-kelamaanpun bisa rusak juga apabila kita tidak merawatnya. Jika tidak segera dilakukan tindakan preventif, bukan tidak mungkin keindahan alam kita ini hanya tinggal kenangan saja. 

Berikut adalah hal-hal yang dirasa perlu oleh penulis untuk dilakukan agar alam Indonesia terjaga dengan baik: 1. Jangan membuang sampah sembarangan, 2. Jangan menebang pohon tanpa adanya program penanaman kembali (reboisasi), 3. Menjaga kelestarian alam baik darat, lautan dan kenampakan alam lainnya, 4. Mempelajari berbagai disiplin ilmu untuk memanfaatkan Sumber Daya Alam Indonesia secara bijak, 5. Memperbaiki sistem Undang-Undang Indonesia agar lebih tertib lagi dalam memperlakukan alam dan mencegah tindakan perusakan oleh oknum-oknum tertentu.

Kita sebagai rakyat Indonesia sudah sepatutnya bangga akan apa yang telah kita miliki ini. Namun ini semua tidak ada artinya apabila kita tidak ikut merawat dan melestarikannya. Maka dari itu kita harus bersyukur atas segala yang telah Tuhan berikan kepada kita semua. Semua akan terasa indah apabila kita pandai bersyukur dan merasa cukup. Dengan merawat alam dengan baik, kita sudah menjaga titipan Tuhan pada kita sebagai manusia agar anak cucu kita nanti masih bisa menikmati keindahan alam kita ini dan menyeimbangkan alam dengan membuat manusia, flora dan fauna menjadi sebuah keselarasan dalam hidup yang  aman dan nyaman.  

 Danau Toba, Sumatera Utara

Gunung Bromo, Jawa Timur

Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat

Kepulauan Raja Ampat, Papua

 Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur

 Air Terjun Sri Gethuk, Daerah Istimewa Yogyakarta

 Taman Laut Bunaken, Sulawesi Utara