Saturday 9 May 2015

MANUSIA DAN PENDERITAAN : Musibah yang Menimpa dan Dampaknya pada Manusia



ILMU BUDAYA DASAR

Tema               : Manusia dan Penderitaan
Judul               : Musibah yang Menimpa dan Dampaknya pada Manusia
Nama               : Nur Fitria Permatasari
Kelas               : 1TA01
NPM               : 18314158
Fakultas           : Teknik Sipil dan Perencanaan
Jurusan            : Teknik Sipil

            Musibah memang hanya Tuhan yang tahu kapan datangnya, kapan akan berakhirnya, menimbulkan dampak apa saja, siapa saja yang menjadi korban, bahkan bagaimana nasib ke depannya keluarga yang ditinggalkan. Musibah sendiri berarti suatu peristiwa menyedihkan yang menimpa manusia dan menimbulkan kebimbangan, kesepian dan ketakutan. Musibah juga dapat diartikan sebagai cobaan atau ujian bagi hamba Tuhan dalam menjalani kehidupan. Di sini akan terlihat dampak yang terjadi pada manusia dan bagaimana cara manusia itu dalam mengatasi penderitaan yang diakibatkan oleh musibah tersebut. 

            Penderitaan yang dialami oleh manusia dapat terlihat dari ekspresi yang tercipta di raut wajah manusia. Penderitaan yang dialami tersebut akan menuntun manusia agar menjadi lebih tegar dalam menjalani hidup, dapat dikatakan bahwa manusia itu berhasil mengambil hikmah dari segala kejadian yang ia alami. Namun, ada juga manusia yang menganggap bahwa penderitaan akan membawa kesulitan yang berkepanjangan, membuat manusia itu mengalami perasaan tersiksa, terkekang pada keadaan yang tidak mengenakkan. Dapat dikatakan bahwa manusia itu gagal mengambil hikmah dari suatu kejadian atau musibah tersebut.

            Penderitaan yang dialami seseorang dapat dirasakan oleh orang-orang di sekitarnya. Bahkan penderitaan juga dapat dirasakan oleh orang yang jauh dari si korban dan mungkin tidak kenal dengan si korban tersebut. Contohnya adalah ketika terjadi bencana di sebuah daerah, banyak sekali orang yang memberikan uluran tangan mereka berupa sumbangan sandang dan pangan yang mereka harapkan dapat membantu dan meringankan beban si korban. Hal itu disebabkan karena adanya rasa empati  pada korban yang mengalami penderitaan tersebut. Empati sendiri adalah sebuah kemampuan manusia dalam mengerti perasaan orang lain meskipun kita tidak merasakan secara langsung penderitaan yang di alai oleh orang tersebut. 

            Sebuah rasa empati yang ditujukan kepada korban yang mengalami penderitaan dapat diwujudkan tidak hanya dengan cara memberikan sumbangan. Ada juga yang terjun langsung ke lokasi kejadian yang menjadi sukarelawan. Ada juga yang melakukan demonstrasi, mengutuk kejadian buruk yang menimpa korban seperti pada kejadian penyerangan Gaza Palestina. Banyak pihak yang tidak setuju akan penyerangan itu karena dinilai kekuatan militer yang tidak seimbang membuat jatuhnya korban tidak sebanding.  

               Maka dari itu, kita sebagai manusia kita tidak boleh terus terpuruk akan penderitaan yang dialami. Masih ada kehidupan di masa mendatang yang harus dijalani dan disambut dengan penuh rasa suka cita dan senyum cerah. Bagi yang telah merasakan penderitaan yang amat sangat, sesama manusia kita seharusnya saling membantu mengurangi rasa kesedihan tersebut, melukiskan guratan senyum di wajah mereka meskipun pasti masih ada rasa sakit yang tidak semua orang mengerti. Doa juga perlu dipanjatkan agar rasa sedih yang diderita akan berganti dengan suka cita dan rasa ikhlas dalam diri karena sesungguhnya segala kejadian itu sudah ditakdirkan oleh Tuhan Yang Maha Esa. 









http://studentsite.gunadarma.ac.id 


No comments:

Post a Comment