ILMU
BUDAYA DASAR
Tema : Manusia dan Penderitaan
Judul : Musibah yang Menimpa dan Dampaknya pada Manusia
Nama : Nur Fitria Permatasari
Kelas : 1TA01
NPM : 18314158
Fakultas : Teknik Sipil dan Perencanaan
Jurusan : Teknik Sipil
Musibah memang hanya Tuhan yang tahu
kapan datangnya, kapan akan berakhirnya, menimbulkan dampak apa saja, siapa
saja yang menjadi korban, bahkan bagaimana nasib ke depannya keluarga yang
ditinggalkan. Musibah sendiri berarti suatu peristiwa menyedihkan yang menimpa
manusia dan menimbulkan kebimbangan, kesepian dan ketakutan. Musibah juga dapat
diartikan sebagai cobaan atau ujian bagi hamba Tuhan dalam menjalani kehidupan.
Di sini akan terlihat dampak yang terjadi pada manusia dan bagaimana cara
manusia itu dalam mengatasi penderitaan yang diakibatkan oleh musibah tersebut.
Penderitaan yang dialami oleh
manusia dapat terlihat dari ekspresi yang tercipta di raut wajah manusia. Penderitaan
yang dialami tersebut akan menuntun manusia agar menjadi lebih tegar dalam
menjalani hidup, dapat dikatakan bahwa manusia itu berhasil mengambil hikmah
dari segala kejadian yang ia alami. Namun, ada juga manusia yang menganggap
bahwa penderitaan akan membawa kesulitan yang berkepanjangan, membuat manusia
itu mengalami perasaan tersiksa, terkekang pada keadaan yang tidak mengenakkan.
Dapat dikatakan bahwa manusia itu gagal mengambil hikmah dari suatu kejadian
atau musibah tersebut.
Penderitaan yang dialami seseorang
dapat dirasakan oleh orang-orang di sekitarnya. Bahkan penderitaan juga dapat
dirasakan oleh orang yang jauh dari si korban dan mungkin tidak kenal dengan si
korban tersebut. Contohnya adalah ketika terjadi bencana di sebuah daerah,
banyak sekali orang yang memberikan uluran tangan mereka berupa sumbangan
sandang dan pangan yang mereka harapkan dapat membantu dan meringankan beban si
korban. Hal itu disebabkan karena adanya rasa empati pada korban yang mengalami penderitaan
tersebut. Empati sendiri adalah sebuah kemampuan manusia dalam mengerti
perasaan orang lain meskipun kita tidak merasakan secara langsung penderitaan
yang di alai oleh orang tersebut.
Sebuah rasa empati yang ditujukan
kepada korban yang mengalami penderitaan dapat diwujudkan tidak hanya dengan
cara memberikan sumbangan. Ada juga yang terjun langsung ke lokasi kejadian
yang menjadi sukarelawan. Ada juga yang melakukan demonstrasi, mengutuk
kejadian buruk yang menimpa korban seperti pada kejadian penyerangan Gaza
Palestina. Banyak pihak yang tidak setuju akan penyerangan itu karena dinilai kekuatan
militer yang tidak seimbang membuat jatuhnya korban tidak sebanding.
Maka dari itu, kita sebagai manusia kita tidak
boleh terus terpuruk akan penderitaan yang dialami. Masih ada kehidupan di masa
mendatang yang harus dijalani dan disambut dengan penuh rasa suka cita dan
senyum cerah. Bagi yang telah merasakan penderitaan yang amat sangat, sesama manusia
kita seharusnya saling membantu mengurangi rasa kesedihan tersebut, melukiskan
guratan senyum di wajah mereka meskipun pasti masih ada rasa sakit yang tidak
semua orang mengerti. Doa juga perlu dipanjatkan agar rasa sedih yang diderita
akan berganti dengan suka cita dan rasa ikhlas dalam diri karena sesungguhnya
segala kejadian itu sudah ditakdirkan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
http://studentsite.gunadarma.ac.id
No comments:
Post a Comment