Friday, 3 April 2015

ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA : ASSALAMUALAIKUM BEIJING



ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA
Jenis Prosa yang Dipilih: Prosa Baru (Novel)

Nama               : Nur Fitria Permatasari
Kelas               : 1TA01
Jurusan            : Teknik Sipil  
Universitas Gunadarma

Sinopsis Novel
ASSALAMUALAIKUM BEIJING



Kisah ini dimulai dari perjalanan cinta yang dilalui oleh Ra atau Asma sebagai tokoh utama dan Dewa, kekasihnya. Ra adalah panggilan sayang Dewa terhadap Asma. Asma dan Dewa telah menjalin hubungan semenjak mereka masih duduk di bangku kuliah dan telah berencana untuk menikah. Namun di saat hari bahagia yang telah mereka tunggu yaitu pernikahan tinggal menghitung jam, Asma memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Dewa. Hal itu dikarenakan Dewa telah melakukan sesuatu kekhilafan bersama dengan rekan kerjanya yaitu Anita. Asma pun meminta Dewa untuk meninggalkannya dan bertanggung jawab dengan kehamilan Anita. 

Setelah rencana indah itu gagal. Asma memutuskan untuk melanjutkan kehidupannya di Beijing, China, meninggalkan ibunya sendiri di Jakarta dan berencana akan bekerja untuk mengisi kolom harian sebuah Koran yang berisi riset Asma tentang latar peristiwa dan sejarah muslim di China. Di Beijing, Asma bertemu dengan sahabatnya yaitu Sekar dan suaminya, Ridwan. Mereka berdualah yang membantu segala keperluan Asma di Beijing. Asma yang belum beberapa lama tinggal di Beijing ingin berjalan-jalan melihat indahnya China. Di perjalanannya, ia ditemukan dengan Zhongwen, pria keturunan China dengan paras yang tampan. Zhongwen merasa penasaran dengan nama Asma, karena menurutnya nama Asma itu mengingatkannya akan kisah cinta Ahei-Ashima yang tersohor di negeri tersebut sampai-sampai Zhongwen lebih senang memanggil Asma dengan sebutan Ashima. 

Dari pertemuan itu, terjadi banyak pertemuan-pertemuan berikutnya karena Zhongwen sendiri adalah tour guide yang dipekerjakan oleh kantor Asma untuk menemaninya berkeliling. Intensnya mereka berdua bertemu membuat mereka saling jatuh cinta. Namun karena perbedaan agama, membuat Asma menjadi ragu untuk menyatakan perasaannya pada Zhongwen. 

Musibah kemudian menimpa Asma. Asma divonis menderita APS (Anti Phospolipid Syndrome). Penyakit yang berhubungan dengan pengentalan darah yang membuatnya harus mengalami kesakitan luar biasa, serangan stroke, sulit bergerak bahkan nyaris buta. Penyakit itu juga membuyarkan kebahagian Asma saat dokter menganjurkannya untuk tidak hamil dan melahirkan karena akan beresiko tinggi untuknya dan calon anakknya.

Di saat Asma harus dilarikan ke rumah sakit di Indonesia karena mengalami sakit yang luar biasa dan koma, Zhongwen mulai merasakan sedih yang amat dalam ketika tidak dapat menemukan Asma di Beijing meskipun sudah berusaha mencarinya. Dewa yang telah menikah dengan Anita pun tidak menjalani hidupnya dengan baik. Ia masih teringat akan cintanya pada Asma dan tidak menerima kehadiran anak Anita sebagai anaknya.

Cerita ini berakhir indah ketika Zhongwen memutuskan untuk menjadi muallaf dan memutuskan untuk menikahi Asma walaupun ia sudah tahu akan penyakit Asma dan beresiko untuk tidak memiliki anak. Asma yang masih ragu untuk menerima pinangan dari Zhongwen karena penyakitnya yang membuatnya tidak bisa memiliki anak. Meskipun begitu, Zhongwen dengan bantuan Sekar meyakinkan Asma bahwa Zhongwen menikahinya karena Allah.  Zhongwen dengan sabar membantu Asma untuk sehat dan pulih kembali dari sakitnya. Menurut Zhongwen, segala yang ia lakukan belum sebanding dengan apa yang dilakukan Asma padanya. Asma merupakan jalannya mendapatkan hidayah dari Sang Illahi. Asma yang mengajarinya tentang Agama Islam. Asma dan Zhongwen melanjutkan kehidupan mereka di Beijing. Zhongwen mendapatkan kabar bahagia dari Asma yaitu Asma sedang mengandung anak mereka. Zhongwen mengingatkan Asma bahwa ia harus tetap ikhlas karena resiko untuk kehilangan anak karena penyakit yang diidapnya itu tetap ada. Kisah ini diakhiri dengan secarik kertas Asma untuk Zhongwen yang isinya “Anak kita akan setangguh cinta ibu dan ayahnya”. 

 Stone Forest Ashima - China
 

Nilai-nilai yang diperoleh pembaca pada Novel Assalamualaikum Beijing ini menurut Ilmu Budaya Dasar adalah:
1. Nilai Kesenangan
            Nilai kesenangan yang ada pada novel ini terletak pada kisah tokoh Sekar dan suaminya yang selalu berselisih paham akan hal-hal yang sepele. Dalam novel ini, diceritakan Sekar dan Ridwan, sepasang suami istri yang walaupun sering sekali bertengkar, tetapi mereka saling peduli satu sama lain dan mereka saling membantu untuk kebahagiaan Asma. Tokoh-tokoh ini digambarkan sebagai pasangan yang lucu namun romantis.

2. Nilai Informasi
            Nilai informasi yang ada pada novel ini terletak dari beberapa penggambaran akan beberapa lokasi wisata yang ada di China seperti The Great Wall (Tembok China), Temple of Heaven, Lapangan Tiananmen, Hohal, pusat perbelanjaan Wang Fujing dan Propinsi Yunan, daerah asal tokoh Zhongwen. Pembaca diajak untuk merasakan betapa indahnya tempat-tempat tersebut. Misalnya The Great Wall, pembaca akan membayangkan betapa besarnya tembok yang dibangun dengan panjang 8.851 km tersebut sekalipun pembaca belum pernah melihat langsung The Great Wall tersebut.

 The Great Wall - China

3. Nilai Wawasan Budaya
            Nilai wawasan budaya yang ada pada novel ini terletak pada penggambaran tokoh Asma yang bekerja di China untuk melakukan riset tentang latar peristiwa dan sejarah muslim di China. Pembaca disuguhkan beberapa budaya-budaya China seperti budaya minum teh serta budaya hidup saling rukun antaragama dan berbudaya.

 Teapot China

4. Nilai Keseimbangan Wawasan
            Nilai keseimbangan wawasan yang ada pada novel ini terletak pada penggambaran tokoh Asma yang menderita penyakit APS (Anti Phospolipid Syndrome) masih memiliki harapan untuk sembuh dan memiliki anak meskipun dokter telah memvonisnya akan sulit untuk memiliki anak. Semua penyakit pasti ada obatnya, asalkan ada niat yang kuat serta usaha kita untuk sembuh masih ada. Dukungan orang-orang terdekat juga sangat dibutuhkan agar proses penyembuhan penyakit yang sangat kompleks ini dapat berhasil meskipun pada kenyataannya sulit. Novel ini menggambarkan pada pembacanya bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika Allah telah menghendaki.

“Di antara rembulan yang tersembunyi dalam gelap dan gemerisik angin yang datang dari kejauhan ke mana akan kubisikan cinta?"










No comments:

Post a Comment